GURU PROFESIONAL Vs SERTIFIKAT PENDIDIK

SECARIK HARAPAN BERNAMA SERTIFIKAT PENDIDIK

Tepatnya tanggal 3 Juli 2008 di aula Kantor Disdik Tapanuli Tengah nama saya disebutkan untuk menerima SERTIFIKAT PENDIDIK  yang merupakan pengakuan  sebagai GURU PROFESIONAL telah menyiratkan secarik harapan dan menjawab segudang penasaran yang selama ini berkecamuk dalam benakku ” seriuskah pemerintah memperhatikan kesejahteraan guru“. Memang sertifikat itu bukan serta merta menjadi tanda bahwa rekeningku yang sudah hampir habis terpotong biaya administrasi akan terisi jutaan rupiah. Paling tidak kekhawatiran tentang hasil uji sertifikasi yang selama ini diragukan akibatnya adanya kemungkinan instrumen yang salah, pemalsuan dokumen, dan sebagainya telah sirna. bagaimana tidak, saya dengan beberapa kawan yang memang lulus langsung (tanpa MPF apalagi DPG) telah menghabiskan seluruh energi dan dokumen yang telah diperoleh selama 12 tahun akan sia-sia apabila semua peserta dianggap sama rata. Tapi sudahlah itu semua sudah berlalu, tinggal bekal sertifikat itulah yang sekarang menunggu pembuktiannya, tidak semata-mata menunggu rekeningnya melainkan karya nyata sebagai seorang GURU PROFESIONAL  yang pantas mendapat penghargaan yang setimpal dari pemerintah.